Dibalik Keindahannya, Ternyata Bunga Edelweis Menyimpan Sebuah Cerita ~
Review sedikit tentang Bunga yang viral buat para pendaki, supaya kalian pada tau bahwa dibalik keindahan Bunga Edelweiss mempunyai cerita dan sejarah Cinta abadi sesuai yang kita tau selama ini. yuk baca aja ~
![]() |
| Edelweiss |
Kalian pasti pernah mendengar
mengenai bunga yang satu ini.
Ya, Edelweis namanya. Orang sering menyebutnya
dengan Everlasting Flower (bunga keabadian) karena bunga ini tak pernah
mati. Bunga ini hanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi, seperti di
daerah pegunungan di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Lombok. Bunga Edelweis hanya
dapat tumbuh di tempat dengan sinar matahari yang penuh.
Tapi tahukah kamu, bahwa sebenarnya
bunga Edelweis sebenarnya adalah bunga Leontopodium yang hanya dapat
ditemukan di pegunungan Alpen. Edelweis yang tumbuh selain di pegunungan
Alpen sebenarnya hanyalah kelopak bunganya saja. Karena bagian bunga yang
sebenarnya merupakan serbuk kuning yang dalam waktu 1-3 hari setelah mekar akan
rontok dan menyisakan kelopak bunganya saja. Nah, kelopak bunga ini lah yang
sering diambil oleh para pendaki dan dibudidayakan oleh masyarakat sekitar.
~~~
Konon katanya, ada sebuah mitos
dibalik tumbuhnya bunga Edelweis di pegunungan Alpen.
Tersiar kabar bahwa dahulu ada
sebuah kerajaan peri yang berada di dalam sebuah gua di salah satu puncak
pegunungan Alpen. Di istana kerajaan tersebut, hidup seorang raja dengan
putrinya yang dikenal sangat cantik parasnya, namun memiliki hati sedingin es.
Banyak pendaki yang ingin membuktikan kebenaran cerita tersebut dan
bertemu dengan putri istana yang cantik jelita itu.
Beberapa pendaki gagal mencapai
puncak karena tidak tahan dengan dinginnya cuaca. Tetapi beberapa pendaki
ada yang berhasil menemukan istana itu dan terkagum-kagum oleh keindahan istana
dan kecantikan sang putri. Mereka berusaha menarik hati sang putri dan
mendapatkan cinta sang putri dengan rayuan, namun tak sedikit pun hati
sang putri tergerak dan tersentuh oleh rayuan-rayuan mereka, apalagi menaruh
hati pada para pemuda itu.
Hingga suatu hari, ada seorang
pemuda yang juga berusaha membuktikan kebenaran cerita tersebut. Sang pemuda
mendaki dengan gigihnya untuk dapat mencapai puncak dan bertemu dengan sang
putri. Namun setelah menemukan istana dan melihat kecantikan sang putri, pemuda
itu kembali turun karena merasa sudah puas dengan apa yang dilihatnya. Lalu
tiba-tiba sang putri memanggil kembali pemuda itu.
Putri: Wahai Pemuda, tidak tertarik
kah kau dengan parasku ini ? Apakah aku tak menarik perhatianmu?
Pemuda: (sambil kembali berjalan
menuju istana) Siapa yang tertarik pada elok parasmu Putri. Setiap pemuda yang
bertemu denganmu pasti akan terpesona melihat kecantikanmu. Hanya saja, aku
hanyalah seorang yang miskin. Aku tak punya harta apa-apa yang bisa aku
persembahkan untukmu. Aku bukan orang terpelajar yang mampu merangkai kata-kata
indah untukmu.
Sang putri pun merasa
kagum karena pemuda itu tidak seperti pemuda lainnya yang suka mengumbar
kata-kata dan janji-janji manis. Pemuda itu terlihat sederhana dan sangat
tulus.
Putri: Baiklah Pemuda
,berkunjunglah ke sini kapanpun kau mau. Aku akan senang jika kau sering
mengunjungiku.
Pemuda itupun hanya tersenyum dan
melambaikan tangan pada sang putri, lalu turun kembali menuruni lembah.
Keesokan harinya dan hari-hari
berikutnya, pemuda tersebut mendaki gunung dan kembali bertemu dengan sang
putri. Pertemuan demi pertemuan pun kini sering terjadi, hingga tanpa sadar
mereka telah saling jatuh cinta. Namun sayang, hubungan mereka ditentang oleh
sang raja.
Raja: Anakku, ayah telah mengetahui
bagaimana hubunganmu dengan pemuda itu. Namun seperti yang kau tahu, bangsa
peri tak mungkin bisa bersatu dengan manusia.
Putri: Tapi Ayah, aku jatuh cinta
padanya.
Raja: Tidak Anakku! Kau harus
melupakannya. Sebelum kalian semakin dekat, lebih baik akhiri saja semuanya dan
lupakan dia! Ayah akan memberimu satu kesempatan terakhir untuk kau bertemu
dengan pemuda itu, lalu katakan bahwa kalian tak akan pernah bisa untuk bertemu
kembali.
Sang putri pun hanya bisa menangis
mendengar penjelasan ayahnya. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan orang yang
telah melelehkan bekunya es di hatinya. Namun dia bisa apa. Benar yang
dikatakan oleh ayahnya, bahwa mereka tak mungkin bersatu karena mereka dari
alam yang berbeda.
Pertemuan terakhir pun terjadi. Sang
putri menjelaskan mengenai apa yang telah disampaikan oleh ayahnya. Pemuda itu
pun hanya bisa pasrah menerima semua penjelasan sang putri. Hingga akhirnya
mereka pun berpisah.
Meskipun mereka tak lagi bertemu,
namun hati mereka saling merasakan rindu. Sang putri setiap hari terus
mengingat pemuda itu. Air matanya selalu jatuh menetes dan mengeras mengenai
hamparan salju, yang kemudian tumbuh menjadi bunga indah yang kini
sering disebut dengan Edelweis.
Meskipun tak bersatu, namun cinta
mereka selalu abadi. Tak pernah usang termakan waktu. Demikian pula dengan
bunga Edelweis. Keindahannya akan selalu abadi.
~~~~~
Jadi seperti itulah tadi kisah di
balik keabadian bunga Edelweis. Boleh percaya atau tidak, tetapi semoga tetap
menginspirasi. Inspirasi untuk selalu setia. Setia pada pasangan, setia pada
pilihan. Seperti Edelweis yang selalu setia pada matahari. Edelweis yang tetap
setia pada keindahannya.
Dan catatan yang paling penting
adalah jangan pernah merusak lingkungan. Jaga kelestarian lingkungan di manapun
kita berada. Biarkan Edelweis tetap bersatu dengan alam dan menyambut para
pendaki dengan keindahannya.
Jangan cuma bisanya gombal gombalan make bunga edelweiss, buat senjata pamungkasnya.
Tapi makna di balik ceritanya aja gabisa dijadikan pembelajaran.
Dan buat para jomblo, jangan nangis darah ya. Ini cuma review tentang Si Putri Cantik yang dulunya emang sudah di perbutkan oleh banyak lelaki. Semoga aja kalian perempuan Indonesia, bisa menjadi Edelweiss sesungguhnya yaa ~
#SalamPendakiGalau 😀😬😁


Komentar
Posting Komentar